Enerchi - Pemangkin Ibadah Puasa
Sepanjang Ramadhan
Bersam kita
Bersahur dan berbuka Bersama Enerchi
Khasiat Enerchi;
Pada musim panas di negara-negara Barat, berbagai buah berry melimpah, seperti stroberi, raspberry, blackberry, blueberry, blackcurrant, dan redcurrant yang sangat baik untuk mempertahankan kekebalan tubuh.
Sebagian besar buah berry mengandung vitamin antioksidan (vitamin A dalam bentuk beta-karoten, vitamin C, dan E). Oleh karena itu, buah berry
sangat penting untuk kekebalan tubuh karena dapat menetralkan radikal
bebas yang bertanggung jawab atas gangguan dalam tubuh. Buah berry dapat melindungi tubuh dari infeksi, melawan penyakit serius akibat penuaan, dan memperlambat proses penuaan dini. Kandungan antioksidan yang tinggi membuat berry mampu membersihkan tubuh secara mendalam dan menunda proses penuaan. Buah berry juga bermanfaat untuk kulit karena mengurangi kerutan dan meredakan radang encok.
Raspberry berkhasiat sebagai pencuci perut yang ringan dan mengatasi masalah pencernaan. Raspberry bermanfaat pula untuk masalah haid karena tingkat phytoestrogennya tinggi sehingga sangat membantu mengatasi siklus haid yang tidak menentu, PMS, dan masalah menopause.
Daun raspberry juga merupakan ramuan herbal kuno yang dipercaya bermanfaat untuk kehamilan karena memperkuat kandungan. Teh dari daun raspberry juga digunakan untuk mengatasi masalah haid, termasuk kram yang mengganggu.
Blackcurrant, redcurrant, blueberry, dan blackberry adalah sumber energi dan pembersih darah yang sempurna. Blackberry dan cranberry sangat efektif untuk membuka sumbatan di saluran pernapasan dan meredakan sakit tenggorokan. Cranberry dan blackcurrant dapat mengobati infeksi saluran pernapasan serta infeksi kandung kemih dan saluran kemih.
Sebagian besar buah berry
mengandung mineral yang tinggi, terutama kalsium, magnesium, dan
potasium. Kalsium berperan besar dalam pertumbuhan gigi dan tulang yang
kuat serta memperlancar fungsi sistem saraf otot, dan jantung. Magnesium
dan potasium juga penting bagi kesehatan sistem saraf dan jantung.
Mineral-mineral itu, bersama dengan zat besi dan zink, sangat penting
bagi pertumbuhan sel dan kesihatan.
Khasiat :
-
Kandungan seratnya baik bagi kesihatan pencernaan.
-
Kandungan antioksidannya yang tinggi melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
-
Membantu pembaruan sel.
-
Blackcurrant, blackberry, redcurrant, dan blueberry dapat membersihkan dan memperlancar peredaran darah.
-
Cranberry bermanfaat untuk mengatasi infeksi ginjal, serta infeksi kandung kemih, dan saluran kemih.
-
Blackcurrant bermanfaat untuk mengubati infeksi saluran pernapasan.
Puasa Yang Sempurna
Saudaraku kaum muslimin,
agar sempurna puasamu, sesuai dengan tujuannya, ikutilah langkah-langkah
berikut ini :
- Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikalmu
selama berpuasa; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah. " HR.'Al-Bukhari dan Muslim)
"Bantulah (kekuatan fisikalmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang " (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya). Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati, untuk itu hendaknya Anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar Anda tidak ragu-ragu.
- Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah
tenggelam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur . " (HR. Al-Bukhari, I\luslim dan At-Tirmidz)
- Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar,
agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
- Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik
yang pernah diturunkan didalamnya, yakni membaca Al-Qur'anul Karim.
Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam pada setiap malam di bulan Ramadhan
selalu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk membacakan
Al-Qur'an baginya. (HR. AL-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiallahu
'anhu).
Dan pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada teladan yang baik bagi kita.
- Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu
domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan pevkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum." (HR. Al-Bukhari)
- Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan.
Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih
bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu
tenang, tidak emosional. Dan jika Anda diuji dengan seorang yang jahil
atau pengumpat, jangan Anda hadapi dia dengan perbuatan serupa. Nasihati
dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
- "Puasa
adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kama beupuasa,
hendaknya ia tidak bevkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang
menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku
sedang puasa" (HR. Al- Bukhari,
Muslim dan para penulis kitab Sunan)
Ucapan itu dimaksudkanagar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya Di samping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci-maki.
- Hendaknya Anda selesai dari puasa dengan membawa taqwa
kepada Allah, takut dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah
dalam agama-Nya.
- Hasil yang balk itu hendaknya mengiringi Anda sepanjang
tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah taqwa, sebab Allah berfirman
: "Agar kamu
bertaqwa. "(Al-Baqarah: 183)
- Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan),
bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuanpuasa tercapai, dan
mematahkan nafsu dari keinginan. Jabir bin Abdillah radhiallclhu 'anhu
berkata :
"Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosaiiosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kama beupuasq jangan pula kamujadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa."
- Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan
diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan
lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi
kamu berbuka dengan yang haram.
- Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan
hendaknya kamu lebih balk dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada
keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam adalah orang yang paring dermawan, dan beliau lebih
dermawan ketika bulan Ramadhan.
- Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo'a :"Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui "(44) (Lihat Mulhaq (bonus) Majalah Al WaLul Isla,ni bulan Ramadhan, 1390 H.hlm.38-40.)
Tujuan Puasa:
Tujuan ibadah puasa
adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia siap mencari
sesuatu yang menjadi puncak kebahagiaannya; menerima sesuatu yang
menyucikannya, yang di dalamnya terdapat kehidupannya yang abadi, mematahkan
permusuhan nafsu terhadap lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan
orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin; menyempitkan
jalan setan pada diri hamba dengan menyempitkan jalan aliran makanan dan
minuman; puasa adalah untuk Tuhan semesta alam, tidak seperti amalan-amalan
yang lain, ia berarti meninggalkan segala yang dicintai karena kecintaannya
kepada Allah Ta 'ala; ia merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, sebab
para hamba mungkin bisa diketahui bahwa ia meninggalkan hai-hal yang
membatalkan puasa secara nyata, tetapi keberadaan dia meninggalkan hal-hal
tersebut karena Sembahannya, maka tak seorangpun manusiayang mengetahuinya, dan
itulah hakikat puasa.
Petunjuk Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam berpuasa :
Petunjuk puasa dari Nabi
shallallahu 'ala ihi wasallam adalah petunjuk yang paling sempurna, paling
mengena dalam mencapai maksud, serta paling mudah penerapannya bagi segenap
jiwa.
Di antara petunjuk puasa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan
Ramadhan adalah :
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril'alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril'alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan
mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika
tidak mendapatkannya maka dengan air.
Nabi'shallallahu 'alaihi
wasallam melarang orang yang berpuasa dari ucapan keji dan caci-maki.
Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang
mencacinya, "Sesungguhnya aku sedang puasa."
Jika beliau
melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya
dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara
berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli isterinya maka
beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa.
Termasuk petunjuk Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam adalah membebaskan dari qadha' puasa bagi orang
yang makan atau minum karena lupa, dan bahwasanya Allahlah yang memberinya
makan dan minum.
Dan dalam riwayat shahih
disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuangkan air di atas
kepalanya dalam keadaan puasa.
Beliau juga melakukan istinsyaq(menghiup air ke dalam
hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang
berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan.( Lihat kitab) Zaadul Ma'ad fi
Hadyi Khairil 'Ibaad, I/320-338
PUASA YANG SYARI'ATKAN
Puasa yang disyari'atkan
adalah puasanya anggota badan dari dosa-dosa, dan puasanya perut dari makan dan
mimum. Sebagaimana makan dan minum membatalkan dan merusak puasa, demikian pula
halnya dengan dosa-dosa, ia memangkas pahala puasa dan merusak buahnya, sehingga
memposisikannya pada kedudukan orang yang tidak berpuasa.
Karena itu, orang yang
benar-benar berpuasa adalah orang yang puasa segenap anggota badannya dari
melakukan dosa-dosa; lisannya berpuasa dari dusta, kekejian dan
mengada-ada; perutnya berpuasa dari makan dan minum; kemaluannya berpuasa dari
bersenggama.
Bila berbicara, ia tidak
berbicara dengan sesuatu yang menodai puasanya, bila melakukan suatu pekerjaan
ia tidak melakukan sesuatu yang merusak puasanya. Ucapan yang keluar darinya
selalu bermanfaat dan baik, demikian pula dengan amal perbuatannya. Ia laksana
wangi minyak kesturi, yang tercium oleh orang yang bergaul dengan pembawa
minyak tersebut. Itulah metafor (perumpamaan) bergaul dengan orang yang
berpuasa, ia akan mengambil manfaat dari bergaul dengannya, aman dari
kepalsuan, dusta, kejahatan dan kezhaliman.
Dalam hadits riwayat
Imam Ahmad disebutkan :
"Dan sesungguhnya ban (mulut) orang puasa itu lebih harum di sisi AIlah daripada aroma minyak keshrri. "(HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, hadits hasan shahih gharib).
"Dan sesungguhnya ban (mulut) orang puasa itu lebih harum di sisi AIlah daripada aroma minyak keshrri. "(HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, hadits hasan shahih gharib).
Inilah puasa yang
disyari'atkan. Tidak sekedar nahan diri dari makan dan minum. Dalam sebuah
menanan diri dari maan dan minum".
Dalam hadits shahih
disebutkan :
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum .(HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya)
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum .(HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya)
Dalam hadits lain
dikatakan :
Betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga. " (HR. Ahmad, hadits hasan shahih) (Dan ia menshahihkan hadits ini.)
Betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga. " (HR. Ahmad, hadits hasan shahih) (Dan ia menshahihkan hadits ini.)
SEBAB-SEBAB AMPUNAN DI
BULAN RAIMADHAN
Dalam bulan Ramadhan
banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Di antara sebab-sebab itu adalah :
- Melakukan puasa di bulan ini. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu. "(Hadits Muttafaq 'Alaih)
- Melakukan shalat tarawih dan tahajiud di dalamnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi ruasallam bersabda:
"Barang siapa melakukan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih)
- Melakukan shalat dan ibadah lain di malam Lailatul
Qadar.
Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'anul Karim. Dan pada malam itu pula dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa melakukan shalat di malam Lailatul Qadar kavena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu . (Hadits Muttafaq 'Alaih)
- Memberi ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang
yang berpuasa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab) ampunan dari dosa~osanya, dan pembebasan dirinya dari api Neraka. " (HR. Ibnu Khuzaimah (dan ia menshahihkan hadits ini), Al-Baihaqi dan lainnya).
- Beristighfar : Meminta ampunan serta berdo'a ketika
dalam keadaan puasa, berbuka dan ketika makan sahur. Do'a orang puasa
adalah mustajab (dikabulkan), baik ketika dalam keadaan puasa ataupun
ketika berbuka Allah memerintahkan agar kita berdo'a dan Dia menjamin
mengabulkannya.
- Allah berfirman :"Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya
untukmu . "(Ghaafir: 60),Dan
dalam sebuah hadits disebutkan:
"Ada tiga macam orang yang tidak ditolak do'anya. Di antaranya disebutkan,"orang yang berpuasa hingga ia berbuka" (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasaa'i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka masing-masing, dan At-Tirmidzi mengatakannya hadits shahih hasan.)
- Karena itu, hendaknya setiap muslim memperbanyak, dzikir, do'a dan
istighfar di setiap waktu, terutama pada bulan Ramadhan, ketika sedang
berpuasa, berbuka dan ketika sahur, di saat turunnya Tuhan di akhir malam.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tuhan kami Yang Mahasuci dan Maha tinggi turun pada setiap malam ke langit dunia, (yaitu) ketika masih berlangsung sepertiga malam yang akhir seraya berfirman "Barangsiapa berdo'a kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuknya, barangsiapa memohon kepada-Ku, niscaya Aku memberinya dan barangsiapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. " (HR.Muslim).
- Di antara sebab-sebab ampunan yaitu istighfar (permohonan ampun) para malaikat untuk orang-orang berpuasa, sampai mereka berbuka. Demikian seperti disebutkan dalam hadits Abu Hurairah di muka, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Jika sebab-sebab ampunan
di bulan Ramadhan demikian banyak, maka orang yang tidak mendapatkan ampunan di
dalamnya adalah orang yang memiliki seburuk-buruk nasib. Kapan lagi ia
mendapatkan ampunan jika ia tidak diampuni pada bulan ini? Kapan dikabulkannya
(permohonan) orang yang ditolak pada saat Lailatul Qadar? Kapan baiknya orang
yang tidak menjadi baik pada bulan Ramadhan ?
Dahulu, ketika datang
bulan Ramadhan, umat Islam senantiasa berdo'a :
"Ya Allah, bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir maka serahkanlah ia kepada kami dan serahkanlah kami kepadanya Karuniailah kami kemampuan untuk berpuasa dan shalat di dalamnya, karuniailah kami di dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Lain lindungilah kami didalamnya dari berbagal fitnah '
"Ya Allah, bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir maka serahkanlah ia kepada kami dan serahkanlah kami kepadanya Karuniailah kami kemampuan untuk berpuasa dan shalat di dalamnya, karuniailah kami di dalamnya kesungguhan, semangat, kekuatan dan sikap rajin. Lain lindungilah kami didalamnya dari berbagal fitnah '
Mereka berdo'.kepada
Allah selama enam bulan agar bisa mendapatkan Ramadhan, dan Selama enam bulan
(berikutnya) mereka berdo'a agar puasanya diterima. Di antara, do'a mereka itu
adalah :
"Ya Allah serahkanlah aku kepada Ramadhan, dan serahkan Ramadhan kepadaku, dan Engkau menerimanya daripadaku dengan rela." (Lihat Lathaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, him. 196-203.)
"Ya Allah serahkanlah aku kepada Ramadhan, dan serahkan Ramadhan kepadaku, dan Engkau menerimanya daripadaku dengan rela." (Lihat Lathaa'iful Ma'aarif, oleh Ibnu Rajab, him. 196-203.)
Adab Puasa:
Ketahuilah -semoga Allah
merahmatimu-, bahwasanya puasa tidak sempurna kecuali dengan merealisasikan
enam perkara:
- Menundukkan pandangan serta menahannya dari pandangan-pandangan liar yang tercela dan dibenci.
- Menjaga lisan dari berbicara tak karuan, menggunjing, mengadu domba dan dusta.
- Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang haram atau yang tercela.
- Menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa.
- Hendaknya tidak memperbanyak makan.
- Setelah berbuka, hendaknya hatinya antara takut dan harap. Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima, sehingga ia termasuk orang-orang yang dekat kepada Allah, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk orang-orang yang dimurkai. Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap selesai melakukan ibadah. (Lihat Mau'idzatul Mukminiin min Ihyaa'i Uluumid Diin, hlm. 59-60.)
Ya Allah, jadikanlah kami
dan segenap umat Islam termasuk orang yang puasa pada bulan ini, yang pahalanya
sempurna, yang mendapatkan Lailatul Qadar, dan beruntung menerima hadiah dari
Tuhan; wahai Dzat Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya),
wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga shalawat dan salam
senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan segenap
sahabatnya.
No comments:
Post a Comment